Page 99 - PT Kilang Pertamina Balikpapan
P. 99

94





          Penurunan operasional kilang diperoleh dari perubahan kebijakan   The  decline  in  refinery  operations  was  obtained  from  changes
          pengadaan minyak mentah. Lewat program rDmP, kilang Pertamina   in crude  oil procurement  policies.  through  the  rDmP program,
          lebih  fleksibel mengolah  berbagai  jenis minyak  mentah sehingga   Pertamina’s refineries are more flexible in processing various types
          rata-rata Net Cash Margin (NCM) Pertamina sangat positif sebesar   of crude oil so that Pertamina’s average Net Cash margin (NCm)
          usD4,88 per barel.  Fleksibilitas  pembelian  minyak  mentah untuk   is very positive at usD4.88 per barrel. the flexibility in purchasing
          kilang berkontribusi besar dalam efisiensi produksi. Porsi terbesar   crude oil for refineries contributes greatly to production efficiency.
          dalam produksi BBm adalah biaya pembelian minyak mentah yang   the  biggest  portion in fuel  production  is the cost of purchasing
          mencapai 92% dari Biaya Pokok Produksi (BPP).        crude oil which reaches 92% of the Cost of Production (BPP).
          Kebutuhan  terhadap  BBM  dan  LPG  akan  tetap  besar  meskipun   The need for fuel and LPG will remain large even though there is an
          terjadi  transisi  energi  dengan  pemanfaatan  energi  bersih yang   energy transition with the increasing use of clean energy. Demand
          terus meningkat. Permintaan BBm di pasar domestik diproyeksikan   for fuel in the domestic  market is projected  to increase from 1.2
          meningkat dari 1,2 juta BPH pada tahun 2015 menjadi 1,4 juta BPH   million BPH  in  2015  to  1.4  million BPH  in  2025.  With  no new oil
          pada tahun 2025. Dengan kondisi tanpa melakukan pembangunan   refineries  being  built,  it  is  estimated  that  the  number  of  national
          kilang minyak baru, diperkirakan jumlah impor BBm nasional akan   fuel imports will increase from 0.4 million BPH in 2015 to around
          meningkat dari 0,4 juta BPH pada tahun 2015 menjadi sekitar 0,6   0.6  million  BPH  in  2025.  meanwhile, the National  Energy  Council
          juta BPH pada tahun 2025. sementara itu, Dewan Energi Nasional   (Dewan  Energi  Nasional/DEN)  estimates  that  Indonesia’s  LPG
          (DEN) menghitung kebutuhan LPG Indonesia mencapai 9,7 juta ton   needs will reach 9.7 million tons in 2030.
          pada 2030.
          Pt  kPB  pada saat  ini sedang  melanjutkan penyelesaian Proyek   Pt kPB is currently continuing the completion of the First Phase of
          rDmP ru V Balikpapan dan Lawe-Lawe yang ditargetkan selesai   rDmP Balikpapan Project which is targeted for completion in 2024.
          pada tahun 2024  sehingga  akan  tercapai kapasitas  pengolahan   Completion of the first phase will achieve the processing capacity of
          kilang  Balikpapan  akan  meningkat  100  ribu BPH  menjadi 360   the Balikpapan Refinery which will increase by 100 thousand BPH to
          ribu BPH. kompleksitas kilang yang sebelumnya adalah 3,7 skala   360 thousand BPH. Refinery complexity, which previously was 3.7 on
          Nelson  Complexity  Index (NCI)  menjadi 8,0 dan kualitas  produk   the Nelson Complexity Index (NCI) scale, became 8.0 and the quality
          yang ramah lingkungan semula kategori Euro ii meningkat menjadi   of products that were environmentally friendly, originally in the Euro
          kategori Euro V. Produk standar Euro V sendiri memiliki keunggulan   ii category, increased to the Euro V category. the Euro V standard
          lain yakni tingkat konsumsinya yang lebih hemat.     product itself has another advantage, namely its consumption rate
                                                               is more economical.

          Pertumbuhan industri petrokimia menambah prospek bisnis kilang   the growth of the petrochemical  industry  adds to the brighter
          semakin cerah. industri petrokimia merupakan sektor strategis di   prospects for the refinery business. The petrochemical industry is a
          tingkat hulu yang menjadi modal dasar dan prasyarat utama untuk   strategic sector at the upstream level which is the basic capital and
          pengembangan  industri  di tingkat hilir seperti plastik, serat kain,   the main prerequisite for the development of downstream industries
          tekstil, kemasan, elektronika, otomotif,  obat-obatan  dan industri-  such as plastics, fiber, textiles, packaging, electronics, automotive,
          industri penting  lainnya.  sebagai pemasok bahan baku  untuk   pharmaceuticals, and other important industries. as a supplier of
          industri hilir. sektor petrokimia diharapkan memiliki kapasitas yang   raw materials for downstream industries, the petrochemical sector
          memadai.  salah  satunya  dengan  menjamin ketersediaan  bahan   is expected to have sufficient capacity. One of them is by ensuring
          baku yang berasal dari pengolahan kilang.            the availability of raw materials originating from refinery processing.

          kapasitas industri nasional untuk produk-produk petrokimia saat   the national industrial capacity for petrochemical products currently
          ini mencapai 7,1 juta ton per tahun. Pertamina diproyeksikan akan   reaches 7.1 million ton per year. it is projected that Pertamina will
          bertransformasi sebagai motor industri petrokimia indonesia dengan   transform as  the engine  of  indonesia’s  petrochemical  industry
          pelaksanaan proyek pengembangan atau rDmP dan pembangunan   by  implementing  a  development  project or  rDmP  and building  a
          kilang  baru  atau  New  Grass  Root  Refinery  (NGRR)  kilang  dengan   new  refinery  or  New  Grass  Root  Refinery  (NGRR)  refinery  with  a
          volume produksi menjadi 6 juta ton per tahun pada 2026.  production volume of 6 million tons per year by 2026.

          Strategi usaha                                       Business Strategy


          secara umum dalam rencana Jangka Panjang Perusahaan (rJPP)   in general, Pt kPB’s 2022-2026 Corporate Long term Plan (rJPP)
          Pt kPB dinyatakan bahwa Pt Pertamina (Persero) terus berupaya   states that Pt Pertamina (Persero) continues to strive to maintain
          untuk mempertahankan posisinya dan meningkatkan daya saingnya   its position and increase its competitiveness amid the emergence
          di tengah  munculnya  kilang-kilang modern  berskala besar yang   of  more  efficient  large-scale  modern  refineries  in  Asia  Pacific.  In
          lebih efisien di Asia Pasifik. Dalam Corporate Strategy Pertamina   Pertamina’s Corporate  strategy  2022, among  other  things,  it is
          Tahun 2022. antara lain disebutkan kilang yang dimiliki Pertamina   stated that the refinery owned by Pertamina is expected to become
          diharapkan menjadi pemimpin  di  kawasan  asia  tenggara,  tidak   a leader in the southeast asia region, no incidents occur, enter the
          terjadi insiden, masuk di margin kuartil ke-1, handal dan efisiensi   1st  quartile  margin,  are  operationally  reliable  and  efficient,  carry
          secara operasional, melaksanakan  digitalisasi  pada skala   out  digitization  on  a  large  scale  and  fulfill  the  biofuel  mandate;
          besar serta  memenuhi  mandat  biofuel;  dan Pertamina  menjadi   and Pertamina  to  become  the leading petrochemical  company
          perusahaan petrokimia terkemuka di indonesia dengan pendapatan   in indonesia with revenues of usD10 billion and a capacity of 10
          usD10 miliar serta berkapasitas 10 juta ton per tahun.  million tons per year.

          Pencapaian target tersebut akan bergantung pada strategi usaha   Achieving this target will depend on the refinery business strategy
          kilang yang dijalankan Pt  kPi  sebagai  Subholding  Refining  &   implemented by PT KPI as R&P Subholding. The Balikpapan refinery
          Petrochemical (R&P). kilang Balikpapan merupakan kilang terbesar   is the second largest refinery owned by Pertamina, fulfilling around
          kedua yang dimiliki  Pertamina.  memenuhi  sekitar  25% kapasitas   25% of the national refinery capacity. The position of this refinery
          kilang nasional. Posisi kilang ini sangat strategis terutama untuk   is  very  strategic, especially to  meet energy  needs  in  the Eastern
          memenuhi kebutuhan energi di kawasan indonesia timur.   indonesia region.




         PT Kilang Pertamina Balikpapan                                    Laporan Tahunan Tahun Buku 2022 Annual Report
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104